Rabu, 05 September 2018

HARTA

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam pernah menggambarkan orang tamak yang tak pernah merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki. "Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat." (HR al-Bukhari).

Orang tamak selalu mencari harta tanpa pernah merasa cukup atau punya keinginan untuk menyalurkannya di jalan kebaikan.

Orang yang tamak, kata Ibnu al-Jauzi dalam kitabnya, ath-Thibb ar-Ruhani, akan dikuasai nafsunya. Pada gilirannya, itu akan menghancurkan dirinya. Ia mengatakan, jika sifat tamak dibiarkan lepas kendali maka ia akan membuat seseorang dikuasai nafsu untuk sepuas-puasnya. Sifat ini menuntut terpenuhinya banyak hal yang menjerumuskan seseorang ke liang kehancuran.

Orang tamak merasa bahwa harta benda duniawi adalah segala-galanya, padahal tidak. Harta dunia tidak akan ikut dibawa mati, tetapi amal saleh-lah yang akan dibawa.