Penulis: dr. Bambang Abu Hana - Abu Salma (Cc)
Definisi dan Sejarah Hijamah
Dari
Abdullah bin Mas’ud Radhiallaahu ‘anhu, dia berkata : Rosulullah
Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam pernah menyampaikan sebuah hadits tentang
malam dimana beliau diperjalankan (Isra’ Mi’raj-pen) bahwa beliau
tidaklah melewati sejumlah Malaikat melainkan mereka semua menyuruh
Beliau Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam dengan mengatakan : “Perintahkanlah
ummatmu untuk berbekam”. (Lihat Shahih Sunan at Tirmidzi, Syaikh Albani
(II/20).
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan
itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan
sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat)
dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya
metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam)
dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
1. Apakah Hijamah itu?Istilah Hijamah berasal dari bahasa Arab, dalam kitab Lisaanul ‘Arab disebutkan bahwa kata
الْحَجْمُ (alhajmu) menurut bahasa sama dengan al-mashshu (penghisapan/penyedotan) dari akar kata:
حَجَمَ يَحْجُمُ حَجْمًا (Hajama-yahjumu-hajman) yang berarti mencegah, menyedot, memalingkan, memagut, mematuk, menjauhkan.
الْحَجَّام (Alhajjam) artinya orang yang berprofesi sebagai ahli hijamah atau bisa juga disebut al-haajim (
الـْحَاجـِمْ).
Hijamah/Bekam (Bukan
Beckham-pen)
adalah salahsatu metode pengobatan penyakit dengan cara mengeluarkan
angin dan/atau darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan
kulit.Sedangkan yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah yang
mengandung racun (toxin) atau darah statis yang menyumbat peredaran
darah, mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dapat berjalan dengan
lancar sehingga akan mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas
seseorang, baik secara fisik maupun secara mental.
Penumpukan
darah kotor banyak terjadi dibawah kulit. Jika darah kotor tersebut
tidak segera dikeluarkan, maka tubuh akan melemah dan mudah diserang
penyakit. Dan untuk menyembuhkan penyakitnya, tidak ada cara yang lebih
efektif kecuali dengan mengeluarkan darah kotor tersebut. Sehingga dapat
dikatakan bahwa bekam adalah sebuah teknik detoksifikasi (pengeluaran
racun dari dalam tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam
penyakit dengan menghilangkan sumber penyakitnya dan tidak memiliki efek
samping.
“Cupping used to : drain excess fluids and toxins,
loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood flow to
stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”
Dengan
melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam
cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor)
dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan
mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang
mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.
Berbekam
merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati
berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout,
reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine,
vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat
fisik maupun mental.
Metode
ini dikenal dengan beberapa istilah yakni Hijamah (Arab), Bekam,
Kop,canduk,canthuk,mambakan (Melayu), Pa Hou Kuan (Mandarin), Gua-sha
(China), di Eropa dikenal dengan istilah Cupping/Blood Letting Therapy
dan ada yang menamakannya ODT (Oxidant Drainage Therapy).
2. Jenis Hijamah
- Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu
menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa
mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan
sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian
urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit
penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak
tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan
tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.
- Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan
bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam
(lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand
pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap
hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah
kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor
berupa darah merah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam,
kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan
bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu saja.
3. Sejak kapan Hijamah dipakai untuk pengobatan?Bekam
sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi, yaitu kerajaan Sumeria,
kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan
Persia. Alat yang digunakan pun masih sangat tradisional yakni tanduk
kerbau/sapi, tulang unta, gading gajah dan bambu.
Pengeluran
darah pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam menggunakan
tulang unta (Lahyi jamal) dengan sayatan menggunakan syafrah (
شفرة),
yakni pisau besi yang ujungnya lancip tanpa gagang, bermata satu atau
dua. Metode ini sangat dikenal dan dianjurkan oleh Rosulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam hingga saat ini.
Disebutkan oleh
Curtis N, J (2005), dalam artikel
Management
of Urinary tract Infections: historical perspective and current
strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology.
173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua
Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno
menyebutkan masalah Bekam.
Pada zaman China kuno seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya
A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan
tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik
“jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati
TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) ,
orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk
bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan
sampai dengan sekarang.
Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7
M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan
secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam
melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup
banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering
digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib
yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
4. Kapan Hijamah dikenal dan berkembang di Indonesia?Tidak
ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga
kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat
dan Arab yang menyebarkan agama Islam.
Metode
ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang
mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana
yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian
ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak
dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan
sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.
Tren
pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an
terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah
belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini
dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis,
praktis dan efektif.
5. Apakah “Barat” mempercayai Hijamah untuk pengobatan di zaman sekarang?Seiring
dengan bertambahnya pasien yang dengan izin Allah Ta’ala sembuh dan
terbebas dari penyakitnya melalui bekam maka semakin banyak pula
bermunculan Terapis Hijamah dari “Barat” yang menggunakan metode Cupping
Therapy maupun metode Lintah (Leech Therapy) untuk mengobati berbagai
macam penyakit, mereka juga menuliskannya dalam berbagai artikel, buku
dan publikasi lainnya.
- Alexis Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain
relief without drugs or surgery http://www.naturalnews.com/020253.html
- Anita J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…)
- Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping
(http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
- Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani
kanker payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett
dan Kate Moss.
- Dr. S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
- Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal
yang menerapkan metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu
pasien langganannya adalah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow
sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam.
- Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at
http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1
Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
- Ilkay Zihni Chirali : Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html)
- Kohler D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
- L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical
perspective (Journal of Biomechanics) June 2005
(http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
- Longsdale, I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London. Discussion re. ‘the use of cupping therapy in Eastern Europe’
- Michael Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute
Acupressure dari Berkeley, California dengan bukunya Acupressure’s
Potent Points, a Guide to Self Care for Common Ailments
(http://Acupressure.com)
- Michalsen A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) .
Effectiveness of leech therapy in osteoarthritis of the knee: a
randomized, controlled trial. Ann Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30
- Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional
Medicine, Portland, Oregon : Cupping.
(http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
- Thomas W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping Method
- What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…)
Judul
diatas adalah sebuah pertanyaan sederhana yang mesti kita jawab dan
renungkan, Berbahagialah apabila Anda menjawab, “pernah”.
Sayangnya,
sebagian besar kita belum pernah mendengar istilah hijamah/bekam apalagi
yang pernah dibekam. Kenyataan ini sungguh memprihatinkan sebab hijamah
sudah dikenal ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak zaman Nabi Musa
‘Alaihissalam, dan dikukuhkan syariatnya pada zaman Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam yang pada akhirnya berkembang ke seluruh
dunia hingga saat ini.
Titik-titik darah berwarna merah kehitaman
mulai muncul di leher tepat di belakang cuping aktor Hengky Tornando.
Perlahan-lahan cairan yang terlihat agak berbuih itu semakin banyak
keluar, hingga hampir memenuhi mangkuk bekam. Meski berdarah-darah
begitu, ekspresi Hengky yang tiduran tertelungkup terlihat rileks saja.
Tak sampai 10 menit kemudian mangkuk-mangkuk dilepas. Darah yang
tertinggal di kulit diseka menggunakan kapas. “Rasanya, tubuh jadi
ringan. Pusing dan pegal tidak pernah kumat,” kata Hengky yang mulai
mengenal bekam sejak dua tahun lalu. Pembawa acara televisi Ferdi Hasan
yang pernah sekali merasakan terapi ini memberi kesaksian serupa.
“Khasiatnya instan, badan langsung terasa enteng.” Hengky Tornando
maupun Ferdi Hasan telah meyakini manfaat bekam, sebuah terapi untuk
mengeluarkan “darah kotor” dari tubuh guna mengusir berbagai keluhan
penyakit atau sekadar menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Teknologi
medis telah banyak mengalami kemajuan dan modernisasi dalam metode
eksperimen dan pengobatan. Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak
kalah cepat beregenerasi bahkan berevolusi. Dalam dekade terakhir telah
muncul banyak penyakit yang menjadi momok dalam dunia kesehatan ;
HIV/AIDS, SARS, Avian Influenza dan banyak penyakit mematikan lainnya
seakan beradu cepat menyerang dan membinasakan populasi dunia.
Bukan
rahasia lagi, pengobatan dengan bahan kimia sintetis mungkin dapat
mengobati suatu penyakit, tetapi dapat juga menimbulkan penyakit bawaan
yang lain sebagai bentuk efek samping buruk dari sifat bahan kimia. Satu
penyakit dapat disembuhkan tetapi dapat muncul penyakit lain. Jadilah
lingkaran setan yang tidak ada habisnya dalam dunia pengobatan modern.
Ternyata mahalnya obat kimia sintetis bukan jaminan kesembuhan..
Al-Qur`an
dan As-Sunnah yang shahih sarat dengan beragam penyembuhan dan obat
yang bermanfaat dengan izin Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Sehingga
mestinya kita tidak terlebih dahulu berpaling dan meninggalkannya untuk
beralih kepada pengobatan kimiawi yang ada di masa sekarang.
Ibnul
Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata: “Berpalingnya manusia dari
cara pengobatan nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka dari
pengobatan dengan Al-Qur`an, yang merupakan obat bermanfaat.” Dengan
demikian, tidak sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan
nabawiyyah sekedar sebagai pengobatan alternatif. Justru sepantasnya dia
menjadikannya sebagai cara pengobatan yang utama, karena kepastiannya
datang dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala lewat lisan Rasul-Nya
Shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Ibnul Qayyim juga berkata: “Pengobatan
ala-Nabi tidak seperti layaknya pengobatan ahli medis (barat-red).
Pengobatan ala-Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti (qath’i),
bernuansi ilahy, berasal dari wahyu dan misykat nubuwah serta
kesempurnaan akal".
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)” (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no. 2214)
Dari Ashim bin Umar bin Qatadah Radhiallaahu ‘anhu, dia memberitahukan
bahwa Jabir bin Abdullah Radhiallaahu ‘anhu pernah menjenguk al-Muqni’
Radhiallaahu ‘anhu, dia bercerita: “Aku tidak sembuh sehingga aku
berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya didalamnya
terkandung kesembuhan’.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim, al-Baihaqi).
Masihkan anda ragu dan berpaling dari kedahsyatan Hijamah/bekam?
1. Bagaimana awalnya Anda memulai terapi bekam ini? Belajar dari mana?Ketertarikan
saya mendalami pengobatan Nabawi (Thibbun Nabawy) termasuk didalamnya
Hijamah (Bekam atau Cupping Therapy) sudah ada sejak saya masih duduk di
bangku kuliah. Hal ini dilatarbelakangi dari “kekurangpuasan” saya
terhadap terapi medis konvensional dalam menangani beberapa jenis
“penyakit tertentu”.
Saya kemudian mendalami buku-buku karya
‘ulama dokter muslim seperti Ibnul Qoyyim, Ibnu Muflih Al-Hambali, DR.
Muhammad Musa Alu Nashr dan Syihab Al-Badri Yasin serta mengikuti
beberapa pelatihan hijamah di Jakarta, Semarang dan Yogyakarta.
2.
Sebelumnya Anda menempuh pendidikan di dunia kedokteran, yang tentu
saja kurikulumnya menganut kedokteran barat. Apakah ada perbedaanya
dengan terapi bekam (kedokteran timur)?Kedokteran barat
menuntut prinsip logiko-hipotetiko-verifikatif dan konsepnya harus bisa
dijelaskan secara logis dan bersumber dari eksperimen. Sayangnya pada
sebagian besar penyakit sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya.
Sedangkan Kedokteran Timur (Islam) memiliki konsep Ilahiyah, Ilmiah dan
Alamiah berasal dari pengobatan yang diajarkan Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihi wasallam yang bersumber dari wahyu.
Bekam
merupakan bagian dari Pengobatan Nabawi yang ternyata setelah dilakukan
penelitian, memiliki dasar konsep patofisiologis yang mencengangkan
dunia kedokteran. Bahkan sekarang telah banyak Ahli Bekam dari “barat”
serta Klinik Bekam di kota-kota besar di Amerika dan Eropa, seperti Dr.
Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal yang
menerapkan metode Bekam dan Lintah (Leech Therapy) dan pasien
langganannya adalah Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney
Spears yang juga pernah di bekam.
3. Apakah Anda menerapkan kedua ilmu ini, antara ilmu modern dan tradisional dalam pengoabatan terapi bekam?Alhamdulillah
keduanya tidak harus dipertentangkan melainkan perlu disinergikan. Ilmu
modern dan tradisional bisa saling melengkapi kekurangannya
masing-masing dan tidak harus saling mencela. Dalam prakteknya saya
menggabungkan keduanya karena kita tahu bahwa dalam bidang medis
mengenal istilah detoksifikasi dan Bekam sendiri termasuk didalamnya
atau dengan istilah lain disebut ‘Oxidant Release Therapy’(ORT) atau
‘Oxidant Drainage Therapy’ (ODT). Berbagai macam diagnosa suatu penyakit
dan upaya penyembuhannya dengan metode bekam terbukti memiliki korelasi
dan sinkron dengan tehnik pengobatan medis modern.
4. Apa yang dimaksud dengan pengobatan Nabawi? Apa perbedaannya dengan pengobatan kedokteran?Rasulullah
bukan saja memberi petunjuk tentang perikehidupan dan tata cara ibadah
secara khusus, tetapi juga memberikan banyak petunjuk praktis dan
formula umum yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan lahir dan
batin, termasuk yang berkaitan dengan terapi atau pengobatan. Petunjuk
praktis dan kaidah medis tersebut banyak sekali didemonstrasikan oleh
Rasulullah dan diajarkan kepada para sahabatnya.
Seorang ulama
bernama Ibnul Qoyyim Al Jauziyah kemudian mengelompokkan hadits-hadits
nabi yang berhubungan dengan kesehatan tersebut dalam suatu Bab berjudul
Thibbun Nabawy di kitab Zaadul Ma’ad. Sejak saat itulah maka dikenal
“istilah” Pengobatan Nabawi (Thibbun Nabawy).
Adapun perbedaannya sudah saya jawab pada pertanyaan no.2.
5. Bagaimana terapi bekam yang baik dan benar? Bagian mana saja yang dibekam?Pada
dasarnya kapanpun waktunya bisa dilakukan pembekaman, akan tetapi untuk
mendapatkan khasiat maksimal sangat disarankan untuk bekam pada
hari-hari yang dianjurkan Rosulullah yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan
hijriyah. Bisa pula dilakukan empat hari sebelum dan sesudahnya.
Ibnu
Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengatakan : “Diperintahkan untuk
tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif
bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi
cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan
melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh
bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya
cahaya di bulan”. Cara melakukan Bekam :
- Mempersiapkan semua peralatan yang sudah disterilkan
- Mulai dengan do’a dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya. Iodin)
- Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan “kop/gelas” bekam,
kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama penghisapan
selama 5 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi
(pembiusan) lokal. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan
dan jangan melakukan penghisapan lebih dari 4 titik bekam sekaligus.
- Dengan menggunakan pisau bedah standar kemudian dilakukan syartoh
/penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter
kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh
terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda
bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak
mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya
baru keluar.
- Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit.
- Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu
bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan
pengulangan sayatan.
- Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang setelah 2-5 hari.
- Ucapkan Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
- Setiap pasien dianjurkan untuk memiliki alat bekam sendiri. Kop/alat
bekam tidak boleh digunakan untuk pasien lain pada penderita hepatitis,
ODHA, dan penyakit menular lainnya.
Ada
sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits, selebihnya
merupakan pengembangan dari itu. Beberapa ahli bekam juga menggunakan
titik akupuntur untuk dilakukan pembekaman sedangkan yang lainnya
menggunakan pendekatan anatomi organ tubuh dan patofisiologis suatu
penyakit.
Bagian tubuh yang dibekam diantaranya adalah Titik di
kepala (Ummu Mughits, Qomahduwah, Yafukh, Hammah, dzuqn, udzun), Leher
dan punggung (Kaahil, al-akhda’ain, alkatifain, naqroh,munkib), kaki
(Wirk, Fakhd, Zhohrul qodam, iltiwa’) dan lain sebagainya.
6. Apakah dapat dijelaskan secara medis?
Secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa Bekam berfungsi membuang “darah kotor”
atau “sampah” hasil metabolisme tubuh melalui proses pengeluaran secara
langsung dari pembuluh darah kapiler yang ada di permukaan kulit.
Dalam
beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara
merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)
Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmitter, (4) Penyempitan dan
pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim
Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.
Dr.
Wadda’ A. Umar mengatakan apabila dilakukan pembekaman pada titik
bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit,
jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan
ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine,
bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum
diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan
arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi
kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman.
Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah.
Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta
akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil.
Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor
(CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF
selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin dan
corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan
peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Penelitian lain
menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf
permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla
spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus
kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian
rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju
ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.
Dan sampai sekarang masih terus dilakukan penelitian-penelitian lanjutan tentang bekam.
7. Penyakit apa saja yang dapat diobati dengan bekam?
Thomas
W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases Treated by
Cupping Methode. Beberapa diantara penyakit yang berespon cukup baik
dengan Terapi bekam adalah Hipertensi, hiperuricemia (Gout/Pirai),
hiperkolesterolemia, stroke, parkinson, epilepsy, migrain, vertigo,
gagal ginjal, varises, wasir (hemoroid), dan semua keluhan sakit
(rematik, ischialgia/sciatica, nyeri pinggang bawah), penyakit darah
(leukemia, thalasemia), tinnitus, asma, alergi, penyakit sistim imun
(SLE, HIV), infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia,
enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin),
dll. Begitu juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan
(menghilangkan jerawat, komedo, vitiligo, menurunkan berat badan, dll).
8.
Apakah terdapat kontraindikasi efek samping yang terjadi akibat bekam?
Orang dalam kondisi seperti apa yang tidak boleh dibekam?
Pada
beberapa kasus dimana syarat pembekaman kurang terpenuhi, terkadang
muncul efek samping berupa mual/muntah (jika terlalu dekat jaraknya
dengan makan/<2jam setelah makan), lemas (jika pembekaman terlalu
banyak titik), keluarnya bula/gelembung (jika pembekaman terlalu lama
dan kekuatan pompa terlalu kuat). Adapun jika dilakukan sesuai “aturan
main” maka efek samping tersebut jarang sekali terjadi.
Orang
yang ditunda pembekamannya adalah : Wanita hamil (pada daerah perut dan
punggung bawah), wanita menstruasi dan nifas, orang yang sedang
mengkonsumsi obat pengencer darah, sedang cuci darah, baru melakukan
donor darah, penderita dengan kondisi yang sangat lemah dan tekanan
darah sangat rendah, serta orang yang sedang kelaparan/kenyang/gugup
(fobia).
9. Siapa saja yang boleh dibekam? Dan kisaran usia berapa?
Semua
orang bisa dibekam pada kisaran umur 4 tahun keatas, yang penting
pasiennya bisa kooperatif. Pada orang tua yang sudah renta, ibu hamil
dan anak-anak pembekaman dilakukan dengan hati-hati, dengan sayatan yang
tipis, tekanan kop yang ringan dan titik bekam yang terbatas.
10.
Seperti halnya akupuntur yang sudah mulai diterima di sekolah
kedokteran Indonesia, bagaimana dengan bekam?Menurut Anda dapatkah
diterima?
Saya kira hanya masalah waktu saja, karena di
Amerika dan Eropa sendiri bahkan sudah mengakuinya. walaupun mereka
tidak pernah mau mengakui bahwa bekam adalah warisan Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam, dokter terbaik sepanjang zaman.
Yang
saya ketahui salahsatu fakultas kedokteran swasta di Semarang sudah
mulai tertarik dan memberikan respon positif terhadap Thibbun Nabawy.
Dengan telah terbentuknya organisasi ABI (Asosiasi Bekam Indonesia) diharapkan akan mampu menjembatani hal tersebut.
11.
Di masyarakat sudah mulai banyak ditemukan terapi bekam, dan bukan
dilakukan oleh seorang dokter. Bagaimana menurut Anda? Bolehkah
dilakukan oleh sembarang orang?
Terapi bekam adalah tehnik
pengobatan yang bisa dipelajari oleh semua orang, bahkan oleh anak kecil
sekalipun. Hanya saja dalam penerapannya perlu pemahaman yang baik
mengenai konsep patofisiologi tubuh dan penyakit agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan bekam bersertifikat oleh para profesional dan
dipenuhinya standar kompetensi seorang Terapis maka diharapkan praktek
pengobatan ini bisa dipertanggungjawabkan.
12. Apa kelebihan dan kelemahan dari terapi bekam ini?
Kelebihannya
mudah, murah, aman, praktis dan khasiatnya instan bahkan pada saat
terapi masih berlangsung sudah terasa manfaatnya, tubuh terasa lebih
enteng, segar dan lebih bugar. Yang terpenting sesungguhnya adalah
dengan Berbekam berarti kita juga melaksanakan Sunnah Nabi dan Insya
Allah akan bernilai ibadah.
Kekurangannya adalah bekam tidak bisa
menangani penyakit akibat trauma (seperti fraktur/patah tulang,
tersiram air panas, terkena cairan kimia, luka bakar), karena kecelakaan
(tenggelam, tersengat aliran listrik, luka robek, lecet), dan kelainan
bedah kongenital tertentu (bibir sumbing, polidactili, dll).
13. Dengan siapa Anda menjalankan terapi bekam ini? Dan sudah berapa lama?
Semenjak saya menyelesaikan masa tugas PTT, saya sekarang praktek bersama istri tercinta yang Alhamdulillah juga seorang dokter.
14. Bagaimana dengan keadaan kesehatan pasien yang telah menjalankan terapi ini? Apakah sembuh? Atau ada keluhan?
Kita
tidak muluk-muluk dengan mengatakan bahwa bekam bisa mengobati semua
penyakit akan tetapi Subhaanallah! banyak pasien mengalami perubahan ke
arah yang lebih baik bahkan kesembuhan. Yang paling berkesan adalah
pasien yang sudah lumpuh selama setengah tahun karena post stroke
Alhamdulillah sudah bisa berjalan kembali, walaupun dengan bantuan
tongkat, kesembuhan hanya milik Allah Ta’ala semata.
15. Bagaimana tips yang baik dalam memilih terapi bekam?
- Pilihlah Terapis bekam yang bersertifikat dan diutamakan memiliki pendidikan/pengetahuan medis yang cukup
- Pastikan Terapis tersebut memiliki peralatan standar sterilisasi (sterilisator) yang memadai
- Menggunakan peralatan medis standar (hanscon, masker, pisau bedah,
kassa steril, dll) Hindari penggunaan silet, cutter, kaca, tissue
gulung, kapas, atau kop berupa tanduk, bambu dan gelas biasa. Dalam
prakteknya Rosulullah menggunakan metode syartoh (sayatan) ketika
berbekam.
Panduan Melakukan Bekam
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan
postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit
akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki
sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
- Biarkan selama 3-5 menit.
- Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
- Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
- Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
- Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
- Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
- Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
- Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
Cara Melakukan Bekam Kering :
- Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan
postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit
akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki
sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
- Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
- Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak
jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam
atau blister.
- Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak,
kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi
pembekaman.
Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu
metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan
kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha
(cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena
tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
- Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan
postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit
akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau
minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak
banyak sebagai pelumas
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki
sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan
sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
- Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu
metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada
bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung
jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
- Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
- Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
- Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah
pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan,
“Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara
mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik,
sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
- Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada
umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan)
pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak
lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
- Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque
(bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/
kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis
(darah beku).
- Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar
dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu
muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
- Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini
menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau
rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
- Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini
mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan
adanya panas patogen.
- Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat
ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold
(dingin) dan adanya gas patogen.
- Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa
sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab)
patogen dan gangguan gas patogen.
- Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
- Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan
kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada
blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
- Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
- Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas
bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
- Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring
menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi
pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
- Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana
keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda
akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh
kesakitan.
- Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien
segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan
lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini
dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
- Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
- Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan
perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas
bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan
menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker
dan semisalnya.
- Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra
dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak
pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar
dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah
dengan cepat.
- Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah
dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister
yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat
dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar
cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih
dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan
minyak zaitun atau jinten hitam.
- Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala
mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring
relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu)
kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir
gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan Bekam
- Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
- Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
- Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
- Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
- Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
- Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant
anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan
dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
- Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan,
kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh
demam (kedinginan).
- Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
- Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
- Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
- Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
- Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
- Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat
dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan
langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau
selainnya
- Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita
klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang
berpengalaman.
- Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah
mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam,
melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
- Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
- Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
- Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik
melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
Dilarang membekam area berikut :
- Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
- Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi,
yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak
jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
- Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
HASIL PEMERIKSAAN MEDIS DAN LABORATORIUM PASIEN-PASIEN YANG DIOBATI DENGAN METODE HIJAMAH (CUPPING THERAPY)
Berikut
ini beberapa hasil laboratorium yang saya kutip dari buku karya ilmuwan
Arab yang tersohor, Muhammad Amin Syaikhu, yang berjudul Ad-Dawa’u
‘l-’Ajib (Obat Ajaib). Dimana laporan ini dibuat oleh dokter-dokter
spesialis terkenal dalam berbagai bidang kedokteran, yang kemudian
dihimpun dan diteliti kembali secara medis oleh penulis dan seorang
intelektual, ‘Abdul Qodir Yahya, yang terkenal dengan julukan Ad-Dironi.
Laporan
Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam Tahun 2001 M,
Dibawah konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif (Mantan Dekan Fakultas
Farmasi)
Penelitian dilakukan oleh Tim Laboratorium yang terdiri dari beberapa ahli :
- dr. Muhammad Nabil Syarif (Dekan Fakultas Farmasi)
- dr. Ahmad Samir Fauri (Ahli Patologi Klinik dan Laboratorium dari Prancis dan Ketua Ikatan Apoteker Syiria)
- dr. Fayiz Hakim (Ahli Patologi Anatomi dan Patologi Klinis, Amerika)
- dr. Muhammad Mahjub Geraudy (Ketua Jurusan Laboratorium Kedokteran Universitas Damaskus)
- dr. Muhammad Fuad Jabashini (Ahli Patologi Klinis dan Laboratorium Prancis)
- dr. Sa’d Yaqub (Ahli Farmasi Rumah Sakit dan Ketua Organisasi Pengiriman Obat D.D.S dari Prancis)
Juga tim kedokteran yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
- dr. Ahmad Tikriti (Dosen Ahli Bedah Jantung, Universitas Damaskus)
- dr. Abdul Malik Syalani (Dosen Penyakit Saraf, Universitas Damaskus)
- dr. Muhyidin Sa’udi (Dosen Pengobatan Kanker dan Tumor, Universitas Damaskus)
- dr. Abdul Ghoni ‘Arofah (Ketua Komite Anti TBC dan Penyakit Seksual Syiria)
- dr. Akrom Hajar (Dosen Penyakit THT serta Bedah Kepala dan Leher, Universitas Damaskus)
- dr. Marwan Zahro (Kepala Jurusan Bedah Saraf, Rumah Sakit Tasyrin)
- dr. Abdul Lathif Yasin (Dosen Tamu Fakultas Kebidanan London)
- dr. Haitsam Habal (Dosen Penyakit dan Bedah Mata Universitas Damaskus)
- dr. Ahmad Afif Faur (Kepala Bagian Tumor Rumah Sakit Ibnu Rusyd)
- dr. Amin Sulaiman (Dosen Hematologi Universitas Damaskus)
- dr. Abdulloh Makki Al-Katani (Konsultan Bedah Umum dari Jerman)
- dr. Tholal Habusy (Dosen Bedah Mata Universitas Al-Ba’ts)
- dr. Ahmad Ghiyats Jabqoji (Dosen Penyakit Saraf Universitas Istambul)
Penelitian
ini dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh
intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-hadist Nabi
yang mulia, yang dilakukan dengan kriteria : (1). Pagi hari sebelum
seseorang mengkonsumsi makanan apapun. (2).Di musim semi dan selama
bulan april dan Mei (3). Pada paruh kedua bulan Qomariah (3). Usia di
atas 20 tahun untuk pria dan setelah menopause untuk wanita.
Penelitian dilakukan terhadap 300 kasus, dengan hasil penelitian sebagai berikut :
- Kasus tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah turun hingga mencapai batas normal.
- Dalam kasus tekanan darah rendah (hipotensi), tekanan darah naik hingga mencapai batas normal
- Garis Irama jantung pada EKG menunjukkan perbaikan besar dan kembali kepada konsisi normal dalam irama yang teratur.
- Penurunan kecepatan aliran darah hinga batas normal
- Jumlah sel darah merah (eritrosit) menjadi normal
- Dalam kasus polisitemia (Kelainan dimana kadar Hb darah diatas
normal, misal 17,5 g/100 ml) Kadar Hb (Hemoglobin) turun sampai pada
batas normal (12-14 g/100 ml – penerj)
- Dalam kasus penurunan kadar hemoglobin (Anemia), Kadar Hemoglobin
naik sampai normal yang ditandai dengan aktivitas tubuh dan perkembangan
kemampuannya dalam memproduksi sel darah merah secara normal,
selanjutnya meningkatkan aktivitas dan efektivitas transfer oksigen
melaluinya.
- Jumlah sel darah putih (lekosit) meningkat dalam 60% kasus dan masih dalam batas normal.
- Jumlah sel darah putih pada penyakit paru-paru meningkat 71,4% pada
beberapa kasus. Ini menunjukkan kesembuhan yang cepat bagi para pengidap
rheumatism dan infeksi kronis setelah adanya pembekaman.
- Jumlah polimorfonuklear (PMN) meningkat dalam batas normal dalam 100% kasus penyakit paru-paru.
- Jumlah polimorfonuklear (PMN) menurun hingga batas normal.
- Jumlah enzim hati turun pada gangguan liver dalam 76,9% kasus dan hal itu masih dalam batas wajar.
- Jumlah seruloplasmin naik dalam 50,6% kasus.
Ket :
Seruloplasmin adalah protein pengangkut tembaga. Salahsatu sebab
disfungsi hati yang jarang adalah penyakit Wilson atau degenerasi
hepatolentikular, yakni penyakit genetik yang ditandai oleh penimbunan
tembaga di hati, mata dan organ lain.
- Jumlah seruloplasmin naik hingga batas normal dalam 100% kasus kekurangan dari batas normal.
- Jumlah seruloplasmin turun hingga batas normal dalam 10% kasus kelebihan dan dari batas normal.
- Kadar gula darah pada 83,75% kasus turun, sedangkan sisanya tetap pada batas wajar.
- Kadar gula darah turun pada para pengidap kencing manis dalam 92,5% kasus.
- Jumlah sel darah merah (eritrosit) maupun sel darah putih dalam
darah turun dalam 66,66% kasus sedangkan Jumlah sel darah merah meupun
sel darah putih naik dalam darah bekam pada semua kasus
- Jumlah sel darah merah dan sel darah putih turun pada 78,47% kasus
- Jumlah asam urat darah turun pada 66,66% kasus
- Jumlah asam urat darah turun pada 83,68% kasus
- Jumlah asam urat darah turun pada 50,7% kasus
- Jumalh asam urat darah turun pada 80% kasus
- Enzim hati SGPT turun pada 80% kasus, dimana SGPT menunjukkan aktivitas liver.
- Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini menunjukkan perbaikan yang terlihat pada irama jantung.
- Enzim hati turun pada 62,85% kasus
- Kadar enzim Amilase darah turun dalam 54,9% kasus
Ket :
Amilase adalah enzim cerna yang memecahkan zat pati (Amilum) menjadi
molekul-molekul karbohidrat yang lebih kecil sehingga dapat diserap. Sel
yang mempunyai aktivitas amylase dan bermakna secara fisiologis dan
diagnosis adalah kelenjar ludah dan pancreas. Amilase dalam serum
meningkat pada radang pancreas (Pankreatitis Akut), Pseudokista dalam
pancreas, pemberian morfin, karsinoma pancreas, gondongan (parotitis),
dll.
- Kadar Albumin dalam darah turun dalam 100% kasus sampai pada batas normal.
- Kadar kolesterol dalam darah turun dalam 81,9% kasus.
- Kadar kolesterol dalam darah turun pada 75% kasus
- Kadar lemak Trigliserida turun dalam 75% kasus
- Ion-ion K dan Na kembali pada kadar normalnya dalam 90% kasus
Ket :
Kalium (K) mempengaruhi beberapa organ tubuh utama, termasuk
jantung.Tingkat kalium dapat meningkat akibat gagal ginjal, dan dapat
tidak normal akibat muntah atau diare.
Natrium (Na) menunjukkan
keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan baik-buruknya kerja
ginjal dan kelenjar adrenal kita. Umumnya, tingkat natrium yang tidak
normal dalam darah menunjukkan volume darah yang terlalu rendah (akibat
dehidrasi) atau terlalu tinggi. Keadaan ini juga bisa terjadi jika
jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
- Ion-ion Ca kembali normal dalam 90% kasus
Ket :
Kalsium (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga
dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi
kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun
tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat
albumin di bawah).
- Seluruh sel darah merah dalam darah bekam dari daerah tengkuk (Titik
Kaahil) berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated,
Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes, Teardropcelles, Acanthocytes.
Ket :
Burr cells (Acanthocyte) ; eritrosit yang berduri-duri pada
permukaannya, terdapat pada DIC, kelainan metabolisme lemak, sirosis
hati alcohol, uremia, MAHA (microangiophatic hemolytic anemia).
Sel
target ; Leptosit adalah eritrosit yang lebih tipis dari normal dan
bagian tengahnya menebal, sehingga setelah dicat dengan pewarna akan
tampak dari atas seperti papan target penahan (sel target); terdapat
pada Hb C, thalassemia dan Anemia Defisiensi Besi.
Spherocytes ;
eritrosit yang lebih bulat sehingga tampak tercat lebih kuat, terdapat
pada sferositosis (Anemia sferositik), pada sindrom thalassemia.
Sferosit sering berukuran lebih kecil dari normal (mikrosferosit),
tedapat pada autoimmune hemolytic anemia (AIHA) tipe hangat (warm),
hemolytic disease of the newborn (HDN) karena inkompatibilitas ABO.
- Bentuk eritrosit dalam darah bekam semuanya tidak normal
- Jumlah sel darah putih di darah bekam hanya 10% dari jumlah sel-sel
darah putih yang ada di pembuluh darah, ini menunjukkan bahwa bekam
tetap menjaga unsur-unsur kekebalan (imunitas) tubuh.
- Kenaikan kadar besi dalam darah pada batas normal pada 66 % kasus
Ket :
Kadar besi dalam serum yang rendah terjadi pada kasus defisiensi akibat
perdarahan menahun, melahirkan, sindrom nefrotik, infeksi menahun,
metastasis kanker, dan intake makanan yang kurang. Sedangkan kadar besi
meningkat karena hemokhromatosis, hemosiderosis, anemia hemolitik,
thalasemia, intoksikasi timbal, hepatitis akut, dll.
- Faktor IV, yaitu kalsium yang berperan dalam pembekuan darah sangat
tinggi, berkisar antara 411-1057, sementara di dalam pembuluh darah
berkisar antara 250-400. Ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu yang
otomatis mencegah keluarnya besi dari celah-celah bekam dan
mempertahankannya di dalam tubuh agar berperan dalam pembentukan sel-sel
baru, dan hal ini dibarengi dengan meningkatnya aktivitas proses
penyerapan besi dari usus.
Ket :
Faktor IV atau ion kalsium, diperlukan untuk aktivasi factor IX, untuk
membantu aktivasi factor X oleh kompleks IXa-VIII-fosfolifid, membantu
perubahan protrombin menjadi thrombin oleh factor Xa dan untuk
polimerisasi monomer fibrin. Untuk pembekuan, baik in vivo maupun in
vitro, sedikitnya diperlukan kalsium sebanyak 2,5 mg/dl.
- CPK (Creatine Phosphokinase) turun dalam 66,66% kasus dan menjadi normal dalam 92,4% kasus
Ket :
CPK atau kreatinekinase mengkatalisis pertukaran fosfat secara
reversible antara kreatin dan ATP (Adenosinetrifosfat), ia berperan
penting dalam menyimpan dan melepaskan energy dalam sel terutama dalam
otot bergaris, otot jantung dan dalam jumlah kecil dalam otak. Kadar CPK
dalam serum darah meningkat signifikan setelah terjadi kerusakan otot,
seperti pada kasus Dsytrophia muscularis Duchenne, Polimiositis, Infark
Miokard, dll.
- LDH (Laktat dehidrogenase) menjadi normal pada 93,75 % kasus.
Ket :
Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis perubahan
reversible laktat ke piruvat. Kadar LDH meningkat signifikan pada Anemia
megaloblastik, Metastasis Karsinoma khususnya ke hati, Syok dan
Hipoksia, Hepatitis, Infark Ginjal, Infark Miokard, dll.
Hasil-hasil
penelitian diatas sungguh mencengangkan, mencerminkan banyak kondisi
kesembuhan yang luar biasa. Semua itu merupakan bukti keagunan ilmu Nabi
dan mukjizat besar yang dibawa oleh “guru pertama”, Rosulullah Muhammad
Shallaahu ‘alaihi wasallam, yang kemudian disampaikan kepada kita oleh
ilmuwan besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu.
(Ditulis untuk
http://kaahil.wordpress.com dengan sedikit tambahan keterangan dari
dr.Abu Hana untuk memperjelas hasil laboratorium)
Sumber
: Aiman bin ‘Abdul Fattah, KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI : Bukti Ilmiah dan
Rahasia Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi ( Judul Asli : Asy-Syifa’ min
Wahyi Khotami ‘l-Anbiya), Penerbit Daaru ’sh-Shohifah
Bekam Untuk Mengobati Asam Urat
Apa itu Penyakit “Asam Urat” ?Penyakit
Gout (Pirai) atau yang di masyarakat umum disebut penyakit “Asam Urat”
adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui
ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena
kadarnya yang tinggi.
Penyakit Gout sudah dikenal oleh Hipokrates
pada zaman Yunani kuno. pada waktu itu Gout dianggap sebagai penyakit
kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan,
anggur dan seks. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, pada semua ras
manusia. Gout jarang ditemukan pada wanita, sekitar 95% penderita Gout
adalah kalangan pria terutama yang berusia 40 tahun keatas yang
mengalami obesitas dan ketergantungan alkohol.
Pada perempuan
kasus penyakit ini meningkat tajam setelah masa menopause karena kadar
asam urat di dalam darah perempuan meningkat sehingga mendekati kadar
asam urat pada pria.
Dari mana Asam urat berasal ?Yang
membedakan gout dari penyakit artritis lainnya adalah penyebabnya.
Karena itu gout lebih tepat diterjemahkan sebagai penyakit ”asam urat”,
sedangkan padanan ”encok” lebih tepat untuk osteoartritis, radang sendi
karena kerapuhan tulang.
Asam urat sendiri merupakan produk akhir
dari penghancuran purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam
tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan
dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau hewan (daging, jeroan,
ikan sarden).
Penyebab penyakit asam urat digolongkan menjadi
penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada penyakit gout
primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya
pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder
disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena
nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat asam
inti dari sel dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk
protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit
darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol,
obat-obat kanker, vitamin B12), penyebab lainnya adalah obesitas,
penyakit kulit (psoriasis, kadar trigliserida yang tinggi).
Bagaimana Gejala Asam urat ?Yang
penting diketahui adalah bahwa asam urat sendiri tidak akan
mengakibatkan apa-apa dan setiap orang yang sehat juga memiliki asam
urat dalam batas kisaran normal (Kadar asam urat normal dalam serum pada
pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%), yang menimbulkan rasa sakit adalah
terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat monohidrat (MSU dan
MSUM) pada sendi atau tendon yang terkena. Proses inilah yang dapat
menyebabkan peradangan akut, yang dikenal dengan artritis gout atau
reumatik gout, untuk dapat dilanjutkan menjadi artritis gout kronis.
Gejala
awal, Biasanya hari sebelum serangan penderita tampak segar bugar tanpa
keluhan. Tiba-tiba pada tengah malam menjelang pagi terbangun oleh
adanya rasa sakit yang hebat sekali. Daerah yang khas sering mendapat
serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, tungkai atau
pergelangan kaki. Bagian ini tampak membengkak, kemerah-merahan, teraba
panas/hangat dan nyeri sekali bila disentuh. oleh sebab itu penderita
sering tidak dapat berjalan dan tidak dapat memakai sepatu serta
tidurnya terganggu. Rasa nyeri ini akan berlangsung beberapa hari sampai
1 minggu, lalu menghilang.
Pada pemeriksaan laboratorium
didapati kadar asam urat yang tinggi dalam darah (>7 mg%),
kadang-kadang disertai peningkatan sel darah putih/leukositosis ringan.
Laju Enap Darah (LED) sedikit meninggi dan kadar asam urat dalam urin
juga sering tinggi (500 mg %/liter per 24 jam urin).
Pada tahap
Gout kronik, dimana timbunan asam urat terus betambah dalam beberapa
tahun jika pengobatan tidak dimulai maka akan menimbulkan benjolan di
bawah kulit yang bening yang disebut tofus/tofi yang sering timbul di
telinga dan di tangan. Tofus sendiri tidak sakit tapi dapat
mengakibatkan kerusakan sendi (poliastritis) dan tulang. Sendi lutut
juga merupakan tempat terserang kedua untuk serangan ini sehingga dapat
menyebab kan deformitas dan disfungsi persendian.
Bagaimana perngobatan secara medis?Pengobatan
gout tergantung pada tahap penyakitnya, kadar asam urat yang naik
(Hiperurisemia) yang tanpa gejala apa-apa/asimptomatik biasanya tidak
membutuhkan pengobatan. Serangan akut dari artritis gout diobati dengan
anti-inflamasi non steroid seperti Kolkisin dan analgetik (pereda
sakit).
Kolkisin biasanya diberikan 1 mg (2 tablet), kemudian
diikuti dengan 0,5 mg (1 tablet) setiap 2 jam sampai serangan akut
menghilang. Efek samping yang sering ditimbulkan adalah berupa sakit
perut, diare, mual, atau muntah-muntah. Pada pasien yang tidak dapat
menelan bisa diberikan intravena dengan dosis 2-3 mg/hari, maksimal 4
mg. Hati-hati karena potensi toksisitas berat. Hasil dari obat ini
sangat baik bila diberikan secepatnya setelah serangan.
Pengobatan
Gout kronik adalah berdasarkan usaha untuk menurunkan produksi asam
urat atau meningkatkan ekskresi asam urat oleh ginjal. Obat Allopurinol
menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya (xantin dan
hipoxantin) dengan menghambat enzim xantin oxidase. Obat ini dapat
diberikan mulai dosis 300 mg sehari, penurunan asam urat terjadi setelah
10 hari. Penghentian pengobatan menyebabkan kadar asam urat naik lagi
seperti semula dalam 10 hari.
Bagaimana pengobatan secara Nabawi ?Rosulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : Sesungguhnya cara
pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)
(Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no.
2214).
Pada kasus yang ditanyakan oleh Sdri Nurul Aeni diatas,
maka Terapi Hijamah (Bekam) merupakan cara pengobatan yang sangat tepat
dan Insya Allah dapat memberikan hasil yang sangat berfaedah bagi si
pasien. Adapun metodenya adalah sebagai berikut :
Pada Minggu pertama :
Hijamah di lakukan pada titik Kaahil (tengkuk), kedua bahu dan daerah
punggung setinggi ginjal kanan dan kiri hal ini dimaksudkan untuk
membuang toksin dan hasil metabolit lain (asam urat, kolesterol, dll)
yang sudah rusak dan menjadi sampah yang merusak bagi tubuh. Selain itu
juga bertujuan untuk memperbaiki fungsi ginjal sehingga dapat
memetabolisme dan membuang kelebihan asam urat dengan lebih baik.
Pada Minggu kedua
: Hijamah dilakukan di sekitar tungkai/kaki agar aliran darah menjadi
lebih lancar sehingga perfusi sel-sel dan jaringan diupayakan menjadi
optimal sekaligus merangsang syaraf-syaraf agar bisa berfungsi dengan
baik. (catatan : daerah lutut tidak boleh di bekam !).
Terapi dengan hijamah ini dapat dikombinasikan dengan Fisioterapi untuk merelaksasi kekakuan pada otot dan sendinya.
Laporan
Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam (tahun 2001 M)
yang dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh
intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, Dibawah konsultan dr.
Muhammad Nabil Syarif diperoleh hasil Jumlah asam urat di darah turun
pada 66,66% kasus, 83,68% kasus, 50,7% kasus dan turun pada 80% kasus
dari 300 kasus yang diteliti.
Herbal Thibbun Nabawi apa saja yang bisa dikonsumsi ?
- Habbatus Sauda’ (Jinten hitam) diminum dan minyaknya dioleskan pada
kaki yang lumpuh, karena ia merupakan obat untuk segala macam penyakit.
- Minyak Zaitun, untuk menurunkan kelebihan lemak jahat yang biasanya mengiringi pasien dengan “Asam Urat”.
- Air zam-zam, apabila penyakit ini sudah disertai kerusakan pada fungsi ginjal yang parah.
- Herbal umum yang dapat membantu :
- Sari Teripang (Gamat) dan Spirulina
- Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari.
- Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore.
- Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu
sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat 50 cc dan
diminum selama 1 minggu, pagi setelah bangun tidur dan malam hari
sebelum tidur.
Makanan apa saja yang harus dihindari ?Saya
menyarankan untuk menghindari minuman fermentasi/berkarbonase, soda,
softdrink dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, dan
tuak. Mengurangi makanan yang mengandung senyawa purin, seperti sayur
bayam, buncis, kacang tanah. kangkung, bunga kol, jamur, asparagus,
melinjo/emping, daging, sarden, kornet sapi, oncom, jeroan,
seafood:kepiting, tiram, dan udang, buah-buahan : durian, alpokat dan es
kelapa.
Semoga bermanfaat.
dr.Abu Hana El-Firdan -
http://kaahil.wordpress.com
Video dan Gambar Bekam
Untuk video bekam silakan klik link berikut: Video Bekam
Beberapa Gambar dan Tabel titik bekam: Klik untuk memperbesar gambar
Alhamdulillah, semoga bermanfaat...