Anjuran Berbekam
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan
itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan
sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat)
dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya
metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam)
dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Macam-Macam Bekam
1. Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu
metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat
dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang
dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur
tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan
semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
4.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak
2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5. Biarkan selama 3-5 menit.
6. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
7. Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
8. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
9. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
10. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
11. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
12. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
2. Bekam Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
Cara Melakukan Bekam Kering :
1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur
tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan
semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
4.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak
2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
6.
Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak
jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam
atau blister.
7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari
bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu
dilanjutkan lagi pembekaman.
3. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu
metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan
kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha
(cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena
tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
2.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur
tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan
semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3.Pijat bagian yang
akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
4.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak
2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai
tampak bruise (memar) kemerahan.
5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
4. Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu
metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada
bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung
jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa
bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman.
Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ
internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi
(mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga
penyakitnya dapat didiagnosa.”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada
umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan)
pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak
lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque
(bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/
kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis
(darah beku).
3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik
ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan
ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini
menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau
rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
5.
Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan
kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas
patogen.
6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan
tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya
defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
7. Adanya
garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit
gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan
gangguan gas patogen.
8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan
kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada
blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
2.
Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam
dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
3.
Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup.
Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang
lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
4. Untuk pasien yang baru
dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa
mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera
hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
5. Setelah bekam
dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar
badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia
tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan
kembalinya penyakit.
6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
7.
Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan
perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas
bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan
menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker
dan semisalnya.
8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus
diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor
agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang
sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan
darah dengan cepat.
9. Permukaan kulit yang timbul blister kecil,
bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah
bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka
bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering
hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan
desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini
dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10. Pasien
yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya,
dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan
diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi
dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan Bekam
1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
6.
Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia,
trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan
dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
7.
Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan,
kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam
(kedinginan).
8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
13.
Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat
dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan
langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau
selainnya
14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang
yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau
ahli bekam yang berpengalaman.
15. Jangan melakukan bekam langsung
setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak
dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam.
Dianjurkan mandi dengan air hangat.
16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18.
Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik
melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
19. Dilarang membekam area berikut :
1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil
antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari,
bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa.
3. Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
Contoh Area Bekam :
semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar